Sebuah Badai

S

Cerita bohongan alias rekaan. (ditulis 11 Mei 2020)

Ada badai besar yang tiba-tiba terjadi tanpa semua orang tahu. Badai itu bukan hanya besar, tetapi juga lama dan tidak tahu kapan selesainya. Badai itu bisa membunuh orang-orang di dalam perahu, bisa membuat orang-orang di dalam perahu sakit dan stres.

Banyak sekali perahu di tengah-tengah badai tersebut. Ada yang berjuang keras sekali, tetapi salah arah (malah masuk blackhole lautan dan karang). Ada yang pasrah, tidak bisa melakukan apa-apa. Ada yang berusaha terus, ada yang mulai mengurangi muatan (sampai-sampai memaksa beberapa orang di dalam perahu tersebut naik sekoci agar kapalnya bisa tetap berjalan). Dan semakin lama semakin banyak yang tenggelam. Ada beberapa perahu yang sudah menenggelamkan diri. Diantara perahu-perahu tersebut, ada perahu yang mencoba mengambil keuntungan dari perahu lain (walaupun dengan cara yang tidak baik). Ada juga bajak laut. Tetapi tidak sedikit juga perahu-perahu yang saling tolong menolong. Tiap perahu memang berbeda, ada yang punya bensin dan makanan cukup sampai beberapa minggu, ada yang cuma beberapa hari. Jenis perahunya juga berbeda-beda.

Di salah satu perahu, ada satu perahu yang bisa melawan badai, yang terus berjuang. Kapten kapalnya berusaha pagi, siang, malam berusaha agar perahunya bisa selamat dari badai dan berusaha malah mendapatkan hasil dan keuntungan dari badai ini. Bukan cuma berpikir dan berusaha, kapten kapal juga terus berdoa minta petunjuk Tuhannya. Walaupun ada pilihan seperti pindah perahu super boat dan meninggalkan yang lain, tetapi pilihan tersebut tidak diambil. Perahu ini juga terbatas resourcenya. Tetapi Kapten kapalnya tidak berpikir untuk menyerah dan berusaha selamat sendiri, tetapi tetap berjuang.

Ada beberapa jenis orang di perahu tersebut, walaupun semua sedang berjuang keras. Ada orang-orang yang berusaha berbuat sesuatu, tetapi ngga bisa. Ada juga yang memang selama tidak ada badai juga tidak bisa bekerja, apalagi sedang badai (benalu). Badainya saking kerasnya membuat komunikasi antar tim jadi sulit. Jadi ya ada yang memanfatkan juga. Ada juga yang strick ama jam kerja, pagi absen, nyumput di suatu pojokan, terus sore absen pulang. Malam pas dibutuhkan ngga bisa dicari (ini tipe sok mengikuti ama aturan, tepatnya si pedit). Nah sayangnya ada orang-orang di dalam perahu tersebut malah mengeluh, yang malah minta lebih, minta ruangan lebih baik, minta dibayar lembur. Tetapi berita bagusnya, mayoritasnya pada berusaha keras.

huge wave at daytime

Setelah berjuang akhirnya perahu tersebut sampai ke daratan yang aman dengan membawa tangkapan ikan yang banyak sekali. Di mana hampir semua perahu tenggelam, perahu si kapten inilah yang akhirnya sampai.

Sesampai di lokasi, beberapa orang mendapatkan reward yang lebih daripada yang bisa diperkirakan manusia. Dan ketika pesta, orang-orang inilah yang ikut pesta. Sedangkan beberapa orang tidak diajak ikut pesta. Orang-orang ini mendapatkan sesuatu yang memang biasa juga dapat. Orang-orang ini adalah dua tipe orang. Orang-orang yang mengeluh dan banyak meminta di kala badai, dan tipe orang kedua adalah orang-orang yang tidak bisa bekerja karena dipenuhi kemalasan.

btw. ada juga loh yang awal-awal badai pindah perahu. Wrong move. Tapi who knows ya.

About the author

Mico Wendy

Saya suka membaca buku, mencoba hal baru, berpetualang, dan traveling. Co-Founder AnakBisa.com. www.konsep.net / www.netdesain.com.

Add Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

By Mico Wendy

Mico Wendy

Saya suka membaca buku, mencoba hal baru, berpetualang, dan traveling. Co-Founder AnakBisa.com. www.konsep.net / www.netdesain.com.

Get in touch