up (2009 movie) – Tentang Film Up, Menurutku

u

up_poster1

UP (hati2 ada spoiler cerita akhir, jangan baca kalau mau nonton). 😀

Film Kartun UP, menurutku salah satu film yang sangat menyentuh dan bermakna (mungkin pas buat aku). Ada beberapa kisah di sini yang bagus.

  1. Pertemuan Fredricksen dan Ellie, sejak kecil dan antusias-nya pada petualangan. Dan gambaran dari masa kecil, besar, menikah, sampai akhirnya Ellie meninggal. I think they are really happy, they are love each other, even when they can’t have a children. Sejak Ellie meninggal, kelihatannya semangat dan kegembiraan dari Fredricksen ikut hilang.
  2. Dari awal cerita, Ellie membuat suatu buku “cita2 yang ingin dicapai”. rencananya setiap cita-citanya akan ditempel / dikliping di halaman2 tersebut.
  3. Ada seorang anak kecil yang antusias juga (Russell), yang ingin mengejar 1 tanda jasa lagi. jasa tanda untuk melayani orang tua. Anak ini sangat menginginkan bertemu dengan Ayahnya. Asumsi dia, pada saat tanda jasa disematkan di bajunya, ayahnya pasti datang (ini sih udah ketebak sih, nantinya papanya tetap tidak datang). Berikut juga ada adegan yang diingat si anak walaupun cuma simple saja, yaitu ketika si russell dengan papanya menghitung jumlah mobil yang lewat. tapi setiap ingat / cerita peristiwa itu selalu membahagiakan dia.

Nah point2 tersebut yang menurutku terpenting, point 2, sampai pertengahan cerita… saya menganggap bahwa Mr. Fredriksen kecewa pada dirinya sendiri dan keadaannya. Tidak dapat membawa istrinya mencapai cita-citanya. Dia tidak pernah membuka bagian buku “pencapaian cita2”. Sampai kebetulan pada saat yang cukup kritis, dia tidak sengaja membuka halaman tersebut. Dan kagetlah dia bahwa halaman tersebut telah penuh ditempel oleh istrinya. ternyata dugaan selama ini bahwa istrinya hanya bercita2 / berbahagia ketika mereka punya sebuah rumah di atas air terjun tersebut bukanlah yang utama.
Di buku tersebut, ditempel setiap peristiwa yang penting / bahagia / ataupun sedih mereka bersama-sama. Ternyata walaupun Mr. Fredricksen merasa gagal / belum berhasil, tapi istrinya berpendapat lain.

Doeng!!!”, aku pribadi kerasa sekali pas peristiwa buka buku itu, kadang-kadang… saya ingin membahagiakan seluruh orang yang aku cintai. Tapi sering aku merasa bahwa harus sudah mencapai tertentu baru bisa membuat mereka senang. Padahal harusnya proses tersebut sudah membuat kita semua senang. So this movie really reminds me a lot of things. Harus dari sekarang aku menikmati proses itu, to my Angel, to my Children, to my Pop and Mam, dan ke mertua, adik2ku semua, dan all around me.

ps. film ini kayanya lebih cocok buat orang tua…

About the author

mico wendy

I am working at IT company, PT Konsep Dot Net (www.konsep.net) and Netdesain (www.netdesain.com). Living in Bandung and Jakarta.

1 Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

  • Selain film ini. beberapa film kartun yang aku suka:

    * Aladdin – “orang harus menjadi dirinya sendiri”
    * Hunchback of Notre dame – “yang di dalam itu bisa lebih indah dari yang di luar”
    * Mulan – “otak mengalahkan fisik + adegan raja memberi hormat Mulan”

By mico wendy

mico wendy

I am working at IT company, PT Konsep Dot Net (www.konsep.net) and Netdesain (www.netdesain.com). Living in Bandung and Jakarta.

Get in touch