Akhirnya selesai juga coba install freepbx (asterisk), dan dicoba pakai softphone. Antar lokasi yang terhubung dengan openvpn. sudah bisa. Tinggal nanti kalau barangnya sudah datang, dicoba dengan pesawat telpon biasa dan bisa konek ke telpon biasa.
Menurut saya ngga mudah, karena banyak pilihan dan kelihatannya agak susah nanya ke orang. Dan secara menu walaupun ini GUI, juga banyak sekali.
Nanti setelah yang fisik udah bisa konek (pake linksys rencana). Mau dicoba via handphone, lalu nextnya harus setup di routernya agar QoS yang melayani ini dianggap paling penting (bandwidth lebih utama).
Sebenernya sih ini gagara kemaren ini pindahan, terus telpon di kantor lama disudahi. Terus pas mau pasang lagi di tempat baru ternyata harus bayar Rp 450.000 an. Wah mahal juga. Sebelumnya kurang informasi sehingga bukannya dipindah, tetapi malah diputus. Kalau dipikir apakah sering pakai telpon land, ya ngga sering juga. Tetapi lumayan walau ngga sesering dulu ketika hp belum populer.
Ngga tahu kenapa kalau saya telpon ke staff kantor (E) itu, jarang berhasil wa nya. Lebih sering ngga diangkatnya daripada diangkat. Kami pakai slack huddle, kaya rujit sering ngga siap. headphonenya lah, micnya lah… dan ada staff juga yang pakai browser untuk akses slacknya walau udah sempat diinstall ama dia.
Dan artinya pabx yang jaman batunya tidak dipakai lagi, walau kalau saya baca (cmiiw) bisa aja pabx ini disambungkan ke ip phone yang baru sehingga tidak dibuang.
Untuk softphone nya saya pakai microSIP. Sempat coba yang lain, tapi kok seperti diarahkan berbayar. MicroSIP ini UI nya minim, websitenya minim, tetapi ok lah, nantinya kan pakai telponn fisik.
Buat apa ya? kata orang kan pake wa call aja.. ya belajar seperti ini ngga rugi sih. Hitung-hitung nambah pengetahuan.
