Serial vs Paralel di Project

S

Ada yang bilang bahwa mengerjakan sesuatu itu satu-satu. Karena otak manusia bakal cepat lelah jika mengerjakan hal bersamaan akan lelah dan hasilnya ngga maksimal. Belakangan saya mulai menggunakan “pomodoro time” buat cut waktu kerja konsetrasi penuh 25 menit.

Tapi istilah lebih baik serial dibandingkan paralel tidak selalu tepat untuk tiap orang. Juga tergantung timeframe yang dibicarakan. Sebagai contoh jika timeframenya 1 bulan, hanya mengerjakan 1 project yang tidak intensif juga tidak efisien. Contoh mengerjakan website yang kadang menunggu pihak lain memberikan response dan jawaban. Tapi terlalu banyak projectpun, akhirnya masing-masing hanya terlayani sedikit dan jadi kurang efisien pada saat pindah fokus. Kalau kelamaan ditinggal, kalau saya sering agak lupa.

Untuk itu, setelah dicoba. Saya pribadi berkesimpulan, bahwa pekerjaan dalam rentang 1 bulan itu paralel dalam beberapa project dalam batch. Sedangkan antar setiap batch akan dilakukan seri. Jadi misalnya project A, B, C, D di batch 1. Kita usahakan beres semua dalam batch 1. Jika beres, kita pindah ke Batch 2 (E, F, G, H). Usahakan sampai selesai. Jadi ketika ada project I masuk, kita masukkan ke Batch 3, termasuk perkiraan waktu selesainya.

Tentu saja tidak kaku seperti itu, jika di batch 1, project B belum selesai, masukkan ke batch 2. Atau jika ada project baru J yang lebih urgen dan penting masuk, bisa saja menggeser semua project lainnya. Tentunya dengan konsekuensinya.

About the author

mico wendy

I am working at IT company, PT Konsep Dot Net (www.konsep.net) and Netdesain (www.netdesain.com). Living in Bandung and Jakarta.

Add Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

By mico wendy

mico wendy

I am working at IT company, PT Konsep Dot Net (www.konsep.net) and Netdesain (www.netdesain.com). Living in Bandung and Jakarta.

Get in touch