Ini judulnya joke ya… (saya tahu Sutiyoso sudah tidak menjadi Gubenur Jakarta), kemaren Jakarta bisa dibilang macet total. Hujan deras, banjir di mana-mana. Kemaren aku pulang dari kantor, tidak naik mobil, tetapi naik motor. Dibonceng oleh staff kantor. Ternyata asik sekali… bisa jalan terus, tanpa harus antri seperti mobil-mobil. Karena hujan tinggal rintik-rintik, jadi saya berani naik motor tanpa jaket dengan kemeja tangan pendek. Agak takut dikit kejeblos solokan, bawa handphone sih. 😀
Di sepanjang jalan, seperti melihat pemandangan saja. Banyak mobil kejebak karena tidak saling mengalah, tapi banyak juga pasukan motor di mana-mana. Kalau dari penglihatan saya, cukup banyak yang naik motor ketawa-ketawa bercanda dengan sesama.
Dan, sekali lagi, terima kasih pak polisi (baik yang gemuk, maupun yang kurus). Mereka tetap berjaga di kemacetan yang luar biasa. Mencoba mengatur mobil yang lewat. Kalau saya jadi mereka, sudah pengen kabur kali. Gile gengsi juga kan kalau mengatur jalan, tetapi kendaraan yang lewatnya sepertinya sudah tidak sabar lagi. Seperti tunggu giliran lampu hijau, hajar bleh.
Saya lebih lama sedikit sampai ke rumah, karena beberapa jalan yang menuju ke rumah ternyata banjir sepinggang. Tapi cepet juga sampai rumah, kurang dari 30 menit sampai. Di depan rumah juga banjir, tetangga-tetangga sampai masuk ke dalam rumah airnya. Biasanya kalau banjir tidak pernah sampai demikian.
Puji Tuhan… semoga Jakarta akan menjadi semakin baik. Kita juga sebagai penduduk Indonesia, mulai buang sampah ke tempatnya yu (dan tempat sampahnya bukan jalan raya).. Btw saya sudah 3x kena banjir besar nih di Jakarta.
